Rabu, 18 Juni 2008

Sajak Yasana Yus Rusyana

Yus Rusyana

TUKEURAN IEU SAJAK

Tukeuran ieu sajak

Ku salambar simbut atawa samak saheulay

Heug rungkupkeun ka barudak anu teu kaburu heuay

Pating golepak dina trotoar

Tukeuran ieu sajak ku beas wuluh atawa heucak

Heug sidkahkeun ka nu haropak

Anu mangkuk di saung atawa di kolong sasak

Tukeuran ieu sajak

Ku sababaraha siki pelor

Heug tembakkeun kana genggerong koruptor manipulator

Sina enya kalojor

Tukeuran ieu sajak

Ku beubeutian tina kalbu anu rido

Keur nyebor anu balangsak

(lamun teu kitu sasaak)

Ciliwung 19 Juli 1966

Minggu, 01 Juni 2008

MEMORI DAN KEMAMPUAN BERBAHASA

MEMORI DAN KEMAMPUAN BERBAHASA

Asep Nurjamin

A. Pengertian Memori

Istilah memori mengacu pada dua pengertian: (1) sebuah wilayah yang terdapat di dalam diri manusia (2) sebuah alat yang berfungsi untuk menyimpan fakta atau peristiwa. Hasil penelitian yang dilakukan ahli bedah syaraf bernama Wilder Penfield memperlihatkan bahwa memori itu berada pada daerah lobe temporal. Ada juga pendapat yang mengaakan bahwa memori tidak terdapat pada satu daerah elainkan menyebar pada seluruh bagian otak.

B. Jenis-Jenis Memori

Menurut Penfield dan Roberts (1959) ada tiga macam memori. Pertama, memori pengalaman, memori konseptual, serta memori kata.

Memori pengalaman adalah memori yang berkaitan apa yang kita alami pada masa yang lalu. Memori konseptual adalah memori yang dipakai untuk membangun konsep berdasarkan fakta yang sudah tersedia. Memori kata adalah memori yang berfungsi untuk menghubungkan sebuah konsep dengan wujud bunyi bahasa dari konsep tersebut.

Pada pihak lain, Squire dan Kandel (1999) membagi memori menjadi dua, yaitu memori non deklaratif dan memori deklaratif. Memori nondeklaratif berasal dari pengalaman tetapi terwujud dalam bentuk perilaku, bukan rekoleksi terhadap peristiwa masa lalu. Memori ini lebih bersifat instingtif. Sebaliknya, memori deklaratif adalah memori untuk peristiwa, fakta, kata, wajah, musik, serta semua bentuk pengetahuan yang telah kita miliki. Pemerolehan memori ini sangat dipengaruhi oleh enam hal berikut ini.

Pertama, faktor sikap. Semakin positif sikap kita terhadap sesuatu fakta akan semakin kuat kecenderunggannya untuk disimpan dalam memori. Kedua, faktor pengulangan. Semakin sering diulang akan semakin kuat tertanam dalam memori. Ketiga, faktor relevansi. Apabila seseorang merasa relevan atau sesuai dengan sesuatu fakta niscaya fakta itu tidak mudah dilupakan. Keempat, faktor signifikansi. Sesuatu yang dianggap bermakna dan berpengaruh terhadap kehidupan akan tetap dikenang dan tinggal dalam memori. Kelima, faktor pelatihan. Pelatihan dalam situasi yang mendekati keadaan yang sebenarnya seperti yang dilakukan pada gladi resik akan membuat orang mengingat dengan baik. Keenam, faktor keteraturan. Sesuatu yang ditempatkan secara teratur dan pada tempatnya akan memudahkan orang untuk mengingatnya.

Wiliiam James, membagi memori menjadi dua jenis, yaitu memori pendek dan memori panjang. Memori pendek terdiri atas dua bagian, yaitu memori sejenak dan memori kerja. Memori pendek berfungsi sebagai penahan informasi secara temporer sampai memori itu dimasukkan ke dalam memori panjang atau dilupakan. Memori pendek hanya menyimpan informasi sekitar 30 detik. Lamanya waktu tersebut sebenarnya dapat diperpanjang dengan mengulangnya. Perpanjangan seperti ini membuat memori sejenak berubah menjadi memori kerja.

Ahli lain, yaitu Chafe (1973) menganggap ada tiga macam memori yang meliputi: (1) memori permukaan, (2) memori dangkal, dan (3) memori dangkal. Kesadaran kita akan sesuatu akan bergantung pada empat macam rangsangan. Pertama, kita menyadari ada sesuatu karena adanya persepsi sensori yang diterima panca indra dan langsung masuk ke dalam kesadaran kita. Kedua, kesadaran itu akan ditampung dalam memori permukaan untuk beberapa saat. Ketiga, rangsangan tersebut selanjutnya dipindahkan ke memori dangkal. Informasi atau rangsangan yang ada pada memori dangkal ini sewaktu-waktu dapat dipanggil dalam keadaan utuh. Akhirnya, informasi tersebut akan dikirim ke memori dalam untuk disimpan dalam masa yang cukup lama.

Disarikan oleh Asep Nurjamin dari Soejono Dardjowidjojo (2003 Yayasan Obor Idonesia)